Thursday, November 13, 2008
SESAL YANG DATANG TERLAMBAT
SESAL YANG DATANG TERLAMBAT
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju (Yesaya 1:18a)
Saat ia memandang putra kami, nampak air mata menetes di pipinya. Kutanyakan padanya,”Ada apa, Mbak?” Wajahnya makin tertunduk, ia menghela napasnya dalam-dalam dan berkata,”Seandainya waktu itu aku tidak mengaborsi anakku, pasti ia sudah sebesar putramu ini. Kenapa saat itu aku begitu picik dan mengambil sebuah keputusan yang menyebabkan rasa berdosa, yang menderaku siang dan malam. Tuhan pun pasti tidak akan mengampuniku, aku ini pembunuh….pembunuh darah dagingku sendiri”
Tangisannya mengeras saat kupeluk dirinya, ia menangis cukup lama dipundakku. Setelah ia cukup tenang, ia bertanya padaku,”Apakah Tuhan akan mengampuniku atas dosa pembunuhan ini. Sebab Tuhan telah menyatakan bahwa kita tidak boleh membunuh. Dan aku sudah membunuh jabang bayiku sendiri karena aku saat itu malu telah hamil sebelum menikah. Pasti Tuhan membenci dan menolakku.” Dengan tatapan penuh kasih, kupegang pundaknya dan mengatakan,”Tuhan mengasihi semua orang berdosa, dan Ia mati di kayu salib untuk menebus semua dosa kita. Apapun dosa itu, Tuhan akan mengampuni kita. Asalkan kita datang padaNya, mengakui dosa dan meninggalkan dosa yang telah kita perbuat itu.
Tuhan membenci dosa namun Ia mengasihi orang berdosa yang mau bertobat.
Semua kita pernah melakukan dosa dan kesalahan, seringkali kita menyesali kegagalan tersebut. Namun Tuhan tidak menghendaki kita tetap tinggal dalam penyesalan dan kekalahan. Tuhan ingin kita untuk bangkit dari dosa dan hidup dalam kebenaran.
Pertama-tama, sadari dosa dan kesalahan kita terhadap Tuhan dan sesama kita. Kedua, akui dosa itu di hadapan Tuhan, minta maaf pada orang yang telah kita lukai dan adakan restitusi bilamana diperlukan. Ketiga, lihatlah dirimu sebagai seorang ciptaan baru dan jangan hidup dalam masa lalu. Sebab kini kau ada di dalam Tuhan dan adalah ciptaan yang baru. Bila saat ini anda masih hidup dalam dosa, cepatlah betobat dan berbalik pada Tuhan. Sebab penyesalan selalu datang terlambat.
Doa: Tuhan ini aku seorang pendosa, hari ini kudatang dan mohon pengampunanMu. Biarlah anugerahMu turun atasku.
FT: Yohanes 8:1-11
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment